https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/shoutika/issue/feedSHOUTIKA2024-12-29T00:00:00+00:00Aldiawan, S.Kom.I., M.Sos.Aldiawan@stainmajene.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Journal of Communication Studies and Da'wah</strong> is an academic journal managed by the Islamic Broadcasting and Communication Studies Program, STAIN Majene. This journal publishes the latest knowledge articles related to the study of communication and da'wah. The main audience of Shoutika: Journal of Communication Studies and Da'wah are academics, practitioners, students and those who have an interest in the field of communication and da'wah.</p>https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/shoutika/article/view/1166GERAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (TATHWIR) IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM INDONESIA (ICMI) PADA ERA ORDE BARU HINGGA REFORMASI2024-11-11T03:08:26+00:00M. Fahmi Ashariasharfahmi3005@gmail.comSupartosuparto@uinjkt.ac.id<p><em>This research aims to understand the community empowerment movement of the Indonesian Muslim Intellectuals Association (ICMI) from the New Order to the Reformation. The research method used is a literature study, which takes research sources from scientific articles, books, and the like. The result of this research is that in the New Order era until the reformation, ICMI experienced organisational dynamics that caused ICMI to lose its role, thus requiring ICMI to revitalise its role in the reformation era. ICMI's role in community empowerment during the New Order era was to establish Bank Muamalat Indonesia, to establish Abdi Bangsa Foundation, to establish Baitul Mal wa Tamwil, to establish Takaful Insurance. In the reform era, ICMI conducted various community empowerment movements, including economic and entrepreneurship programmes, village welfare programmes, community economic development, public health programmes, agribusiness and agro-industry development programmes, education and environmentally friendly energy programmes, and green revolution programmes. The obstacles faced are the lack of activeness of the ICMI board, poor regeneration function. As for the supporting factors, they are the support from the government. Support from Muslim community organisations</em></p>2024-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 SHOUTIKAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/shoutika/article/view/1134KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL DALAM KONTEKS ANTAR BUDAYA DAN AGAMA2024-10-27T07:22:24+00:00Zulkifli Rahimzulkiflirahim81@gmail.comAtika Fitrya Satikafitryas@gmail.comRosmiani A Hidayatrosmianiahmadhidayat@gmail.com<p>Penelitian ini mengkaji peran komunikasi verbal dan non-verbal dalam membangun interaksi antarbudaya dan agama di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber referensi terkait komunikasi lintas budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi verbal dan non-verbal memiliki karakteristik dan peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam memfasilitasi interaksi antarbudaya dan agama. Komunikasi verbal seperti pemilihan kata, intonasi, dan dialek berperan penting dalam penyampaian pesan eksplisit, sementara komunikasi non-verbal seperti gestur, ekspresi wajah, dan simbol agama membantu menyampaikan pesan implisit yang sesuai dengan konteks budaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemahaman mendalam tentang kedua bentuk komunikasi tersebut sangat penting untuk mencegah konflik dan membangun hubungan harmonis dalam masyarakat multikultur Indonesia.</p>2024-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 SHOUTIKAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/shoutika/article/view/1144KONSEP DAN EFEK INTERAKSI DIGITAL KHALAYAK DI MEDIA SOSIAL2024-10-31T13:58:23+00:00Ryan Wahyudiryanwah408@gmail.comMuhammad Ansharanshar.akil@uin-alauddin.ac.idAldiawanaldiawan@stainmajene.ac.id<p><em>In the current digital era, audience behavior in interactions on social media is increasingly complex. The purpose of this article is to analyze the concept and role of audiences in digital interactions on social media. The research method used in this article is library research with a uses and gratifications theory approach. The results of the discussion show that the concept of audience includes; active audience; growing audience; an audience capable of judging; and audiences who are able to take part. Apart from that, this article also covers the motives of audiences for using social media as a media source for disseminating information messages, namely; role effects; and psychological effects. The presence of this article makes it easier for social media communicators to understand in depth the concept of audience, so that the information message distributed can be in line with the communication target.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> audiences, technology and social media.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dalam era digital saat ini perilaku khalayak dalam interaksi di media sosial semakin kompleks. Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisis konsep dan peran khalayak dalam interaksi digital di media sosial<em>. </em>Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian pustaka <em>(library research)</em> dengan pendekatan <em>uses and gratifications theory</em>. Hasil pembahasan bahwa konsep khalayak diantaranya; khalayak yang aktif; khalayak yang berkembang; khalayak yang mampu menilai; dan khalayak yang mampu mengambil peran. Selain itu, tulisan ini juga mencakup tentang motif khalayak menggunakan media sosial sebagai sumber media penyebaran pesan informasi, yakni; efek peran; dan efek psikologis. Hadirnya tulisan ini memudahkan komunikator media sosial memahami secara mendalam konsep khalayak, agar pesan informasi yang disebarkan bisa sesuai dengan target komunikasi.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>khalayak, teknologi, dan media sosial.</p>2024-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 SHOUTIKAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/shoutika/article/view/1132PESAN DAKWAH AKHLAK DALAM FILM MERINDU CAHAYA DE AMSTEL (ANALISIS SEMIOLOGI FERDINAND DE SAUSSURE)2024-10-26T09:28:49+00:00Damra Dwiyantidwiyantidamra@gmail.comMila Jumarlismila.jumarlis@stain.ac.idMuhtarmuhtar@stain.ac.id<p>Penelitian ini fokus pada pesan dakwah akhlak yang terkandung dalam film “Merindu Cahaya De Amstel”. Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apa saja pesan dakwah akhlak dalam film Merindu Cahaya De Amstel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja pesan dakwah akhlak yang terkandung dalam film “Merindu Cahaya De Amstel” dan bagaimana pesan itu tergambar pada adegan maupun dialog dalam film “Merindu Cahaya De Amstel” sehingga makna dari pesan dakwah akhlak dapat tersampaikan kepada penonton. Jenis penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan metode kepustakaan analisis semiologi. Unit analisis penelitian ini adalah potongan-potongan gambar, teks, suara, atau bunyi- bunyian yang terdapat dalam film “Merindu Cahaya De Amstel”. Jenis data objek penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode semiologi Ferdinand de Saussure dengan dua tahap yakni penanda (signifier) dan petanda (signified).Hasil penelitian ini menunjukkan pesan dakwah akhlak yang terkandung dalam film “Merindu Cahaya De Amstel” di antaranya: Pesan dakwah akhlak kepada Allah terdapat pesan dakwah taubat, tawakkal, dan ikhlas. Kemudian pesan dakwah akhlak kepada sesama manusia terdapat pesan dakwah tolong menolong, saling memaafkan dan mengucapkan salam. Implikasi dari penelitian ini adalah kepada penggemar film, diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih film sebagai media hiburan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan dapat menambah wawasan dan pemahaman kepada pembaca dalam bidang ilmu keagamaan khususnya mengenai pesan-pesan dakwah akhlak serta dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya yang melakukan penelitian mengenai pesan dakwah, film, semiologi, dan<em> analisis Ferdinand de Saussure.</em></p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Pesan Dakwah, Akhlak, Film, Analisis Semiologi.</p>2024-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 SHOUTIKAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/shoutika/article/view/1272PENGARUH PENGGUNAAN EMOJI WHATSAPP DALAM MISUNDERSTANDING COMMUNICATION TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI 2024-12-12T08:01:00+00:00Emmi Muta’ammidanmutaammid@gmail.comNur Asiahnurrasiahh.013@gmail.comBadriyah Nasruddinbadriyahnasaruddin01@gmail.comNurul Islamnurulislam@stainmajene.ac.id<p><em>This article demonstrates the influence of WhatsApp emoji usage on misunderstanding communication and its impact on the effectiveness of interpersonal communication among university students. Emojis are icons, ideograms, or graphic symbols that represent a character and function to express emotions and ideas in digital communication. In this study, the researchers distributed questionnaires to 87 respondents and tested the hypotheses using simple linear regression analysis. The results indicate that the null hypothesis (H0) was rejected, showing that the independent variable, WhatsApp emoji usage (X), significantly influences the dependent variable, interpersonal communication effectiveness (Y).</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Emoji, Whatsapp, Misunderstanding Communication.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Artikel ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan emoji whatsapp dalam misunderstanding communication terhadap efektivitas komunikasi antar pribadi khusus Mahasiswa. emoji merupakan ikon, ideogram, atau simbol grafis yang mewakili sebuah karakter dan berfungsi untuk mengekspresikan emosi dan ide dalam komunikasi digital. Dalam penelitian, peneliti menyebar kuesioner responden sebanyak 87 orang dan diuji hipotesisnya melalui analisis Regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga variabel X penggunaan emoji whatsapp memiliki pengaruh terhadap variabel Y, efektifitas komunikasi antar pribadi.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Emoji, Whatsapp, Misunderstanding Communication.</p>2024-12-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 SHOUTIKA