Sengketa Hak Asuh dan Dampak Psikologis Anak

Authors

  • Nurmadiah Alkadri mahasiswa
  • Nurul Asmi Program Studi Hukum Keluarga Islam Program Magister
  • Abdul Gaffar Haris Program Studi Hukum Keluarga Islam Program Magister

DOI:

https://doi.org/10.46870/sbp.v2i1.1734

Keywords:

Sengketa Hak Anak Asuh, Dampak Psikologis, Upaya Preventif, kepentingan terbaik anak

Abstract

Sengketa hak asuh anak merupakan salah satu dampak paling kompleks dari perceraian orang tua yang membawa konsekuensi psikologis serius terhadap anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak psikologis yang dialami anak akibat sengketa hak asuh serta mengidentifikasi bentuk-bentuk upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir luka emosional tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), yang menghimpun dan menganalisis data dari buku, jurnal, skripsi, serta peraturan perundang-undangan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak korban sengketa hak asuh cenderung mengalami kecemasan, rasa bersalah, ketidakstabilan emosi, hingga gangguan perilaku. Adapun upaya preventif yang dapat dilakukan meliputi mediasi keluarga berbasis psikologi, pendidikan parenting bagi orang tua, pendampingan psikologis pasca perceraian, serta penguatan peran lembaga perlindungan anak. Prinsip “kepentingan terbaik bagi anak” harus menjadi dasar utama dalam setiap proses pengambilan keputusan terkait hak asuh agar anak tetap tumbuh dalam kondisi emosional yang sehat.

Downloads

Published

20-06-2025

How to Cite

Alkadri, N., Asmi, N., & Haris, A. G. (2025). Sengketa Hak Asuh dan Dampak Psikologis Anak. Sibaliparriq : Jurnal Hukum Keluarga Dan Literasi Syariah, 2(1), 23–43. https://doi.org/10.46870/sbp.v2i1.1734

Issue

Section

Articles