Hubungan Muqsam Bih dan Muqsam ‘Alaih pada Surah Al-Tin
Studi Analisis Linguistik Ferdinand de Saussure
DOI:
https://doi.org/10.46870/jiat.v6i1.631Keywords:
Qasam, Muqsam Bih, al-TinAbstract
Surah Al-Tin is a surah where most of the verses begin with a qasam (oath). Every qasam has muqsam bih which comes after it. The muqsam bih recitations in Surah Al-Tin have good meanings as written by the commentators. After muqsam bih which means good, then a verse suddenly appears which has the meaning of insulting humans who do bad things. Here the author wants to know what is the relationship between muqsam bih which has a good meaning and some muqsam alaih (contents of surahs) which explain bad connotations (contempt for humans who do bad things). Using Ferdinand De Saussure's semiotic theory, the writer tries to analyze the structure of Surah Al-Tin to find the relationship between qasam, muqsam bih, and muqsam 'alaih. This study uses a qualitative method, namely by analyzing existing data to find a new theory from the results of the analysis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara muqsam bih dan muqsam ‘alaih dalam Surah Al-Tin dengan menggunakan analisis linguistik Ferdinand de Saussure. Penelitian merupakan kajian pustaka dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa surah al-Tin yang diawali dengan qasam (sumpah) ternyata menyimpan makna kebaikan. Setiap qasam memiliki muqsam bih yang datang setelahnya. Lafal-lafal muqsam bih dalam Surah al-Tin memiliki makna yang baik-baik yang kemudian muqsam bih yang bermakna baik tersebut disusul dengan ayat yang memiliki makna penghinaan terhadap manusia yang mengerjakan keburukan. Adapun hubungan antara muqsam bih dan muqsam ‘alaih dalam surah al-Tin yaitu menjadi tanda bahwa Allah akan membalas manusia dengan kasih sayang dan keadilan sesuai dengan amal perbuatan mereka.
References
Al-Darwisy, Muhyiddīn, I’rāb Al-Qur’ān Al-Karīm Wa Bayānuhu, Jilid 8 (Damaskus: Dar Yamamah & Dar Ibnu Katsir)
Al-Farāhiy, ‘Abdul Hamīd, Nizām Al-Qur’ān Wa Ta’wīl Al-Furqān Bi Al-Furqān (Azmagarh: Dairah Hameedia Madrasatul Islah, 2008)
Al-Qurthubi, Syaikh Imam, Tafsir Al-Qurthubi (Kairo: Dar Al-Kitab Al-Mishriyyah, 1964)
Ani Jailani, Hasbiyallah, ‘Kajian Amtsal Dan Qasam’, Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 19.02 (2019), 16–26
Aslinda, Cutra, and Maldo, ‘Representasi Nilai Islam Pada Iklan BNI Syariah “Hasanah Titik!” (Studi Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)’, Medium Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau, 6.1 (2017), 49–66
Az-Zuhaili, Wahbah bin Musthofa, At-Tafsir Al-Munir Fi ’Aqidah Wa Al-Syari’ah Wa Al-Manhaj (Beirut: Dar al-Fikr, 1418)
Ibn Katsir, Imaduddin Abi Fida’ Ismail Ibn Umar, Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim (Beirut: Al-Kitab Al Ilmi, 2007)
Ibnu ‘Āsyūr, Muhammad Al-Tahir, Tafsīr Al-Tahrīr Wa Al-Tanwīr, Jilid 30 (Tunis: Al-Dār Al-Tūnisiyyah li Al-Nasyr, 1984)
Muslim, Tim Ristek, ‘Mu’jam Al-Mu’ashiroh’
Qaththan, Manna‘ Khalil, Mabahis Fi ‘Ulum Al-Qur’An (Kairo: Maktabah Wahbiyyah, 2000)
Sari, Maula, ‘Analisis Sintagmatik Dan Paradigmatik Ferdinand De Saussure Pada QS. Ad- Duha, , Edisi Januari-Juni, Vol. 5 No. 1, 2020’, Jurnal Maghza, 5.1 (2020), 74–86
Solahuddin, Ahmad, ‘Analisis Struktural Surah Al-Mā’ūn’, Jurnal Mutawatir, 6.1 (2016), 160–78
Zamakhsyari, Abul Qosim Mahmud bin ‘Amru bin Ahmad, Al-Kasyaf ‘an Haqaiq Ghawamid at-Tanzil, Vol. 1 (Beirut: Darul Kitab Al-Arabi)
Zuhriyah, Lailatul, ‘Perspektif Ma’ani Adawatul Istifham Dalam Bahasa Al-Qur’an (Studi Semantik)’, Www.Academia.Edu, 1–17