PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang <p><strong>Pappasang</strong> is a journal published by Department of the Qur'anic Studies and Tafseer, Faculty of Usuluddin, Adab and Dakwah (UAD), STAIN Majene. The journal is published twice annually (June and Desember) to encourage and promote the study of the Quran-Hadith and Islam and Contemporary Thought, was designed to facilitate and take the scientific work of researchers, lecturers, students, practitioner and etc. into dialogueand.</p> <p><strong>Focus</strong> : to provide readers with a better understanding of Islamic Studies and present developments through the publication of articles and book reviews</p> <p><strong>Scopes </strong>: a journal concern on Quran and Hadith Studies such as the Living Qur’an, the Qur’an and Social Culture, thoughts of figures about the Qur'anic Studies, the Exegesis Studies and etc.; Similarly, matters relating to the Hadith, the Hadith Studies, Living Hadith, Hadith and Social Culture, thoughts of figures about hadith and etc.; Islam and Contemporary Thought; Islamic Philosophy</p> en-US nure1mandary@stainmajene.ac.id (Muhammad Nur Murdan) rahmatnurdin077@gmail.com (Rahmat Nurdin) Sat, 30 Dec 2023 15:19:57 +0000 OJS 3.3.0.7 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pemikiran Dawam Rahardjo terhadap Konsep Madinah dalam al-Qur’an https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/660 <p>Banyaknya permasalahan kontemporer berkaitan dengan aspek-aspek sosial-budaya seperti konflik, terorisme, kebodohan, krisis persamaan hak, dan lain sebagainya, berujung pada perhatian banyak pihak. Permasalahan tersebut salah satunya lahir dari tafsiran agama yang eksklusif. Dalam dunia penafsiran al-Qur’an telah dilakukan pula upaya penafsiran yang lebih inklusif dan humanis untuk merespon tafsir-tafsir eksklusif. Salah satu upaya tersebut dilakukan oleh M. Dawam Rahardjo, salah seorang sarjana ilmu-ilmu sosial yang ikut tampil dalam mewarnai dunia penafsiran al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemikiran Dawam Rahardjo terhadap konsep <em>madi&gt;nah </em>dalam al-Qur’an dengan tujuan menyingkap nilai-nilai sosial-humanis al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan (<em>library research</em>) dengan model penelitian deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, pertama, terdapat pembahasan tentang eksistensi dan peran sentral kenabian dari analisis Dawam terhadap ayat-ayat awal tentang <em>madi&gt;nah. </em>Kedua, analisis Dawam terhadap ayat-ayat akhir tentang <em>madi&gt;nah </em>menunjukkan pentingnya sebuah konstitusi yang disepakati semua anggota masyarakat sebagai pembentuk ketertiban dan keteraturan dalam komunitas masyarakat, sembari membina rasa persaudaraan demi menciptakan iklim egaliter. Ketiga, dalam analisis kebahasaan dari kata <em>madi&gt;nah </em>dan segala bentuk derivasinya, menunjukkan bahwa kata tersebut mengandung makna kemajuan dalam kebudayaan masyarakat, humanisasi, dan peningkatan standar moral. Upaya eksplorasi nilai-nilai sosial dan budaya dalam buku”<em>Ensiklopedi Al-Qur’an </em>karya Dawam Rahardjo diharapkan dapat menjadi satu formula untuk merespon aneka permasalahan sosial yang terjadi dan mampu membentuk pola masyarakat ideal berbasis al-Qur’an.</p> <p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em>: </em><em>Madi&gt;nah, Dawam Rahardjo, Peradaban, Agama</em></p> Ahmad Zakiy Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/660 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Maccera’ Akorang https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/703 <p>Al-Qur’an sebagai sumber ajaran utama dalam Islam telah dipastikan keorisinalannya langsung oleh Allah Swt.. yang diungkap dalam QS. Al-Hijr/15:9, term <em>laha</em><em>̄</em><em>fi</em><em>ẓ</em><em>u</em><em>̄</em><em>n </em>menjadi kunci dalam kepastian tersebut. <em>Maccera’ Akorang </em>merupakan salah satu metode penjagaan al-Qur’an yang dilakukan oleh masyarakat Bugis Makassar sesuai kearifan lokal daerah tersebut. Oleh karenanya penelitian kualitatif ini akan mengungkap secara deskriptif analitik metode-metode penjagaan al-Qur’an dan menjelaskan secara khusus <em>maccera’ akorang </em>sebagai salah satu metode penjagaan al-Qur’an. Hasilnya ada berbagai metode penjagaan al-Qura’n yang dilakukan mulai dari al-Qur’an diturunkan hingga pada saat ini yaitu, hafalan sahabat yang diturunkan sampai sekarang kepada para <em>ha</em><em>̄</em><em>fi</em><em>ẓ</em><em>, </em>tulisan sahabat, pengkajian al-Qur’an, program MTQ (<em>Musa</em><em>̄</em><em>baqah Tila</em><em>̄</em><em>wah al-Qur</em><em>’</em><em>a</em><em>̄</em><em>n</em>) dan <em>maccera’ akorang </em>sebagai tradisi pada masyarakat Bugis Makassar yang mempunya tiga alasan sehingga menjadi salah satu metode penjagaan al-Qur’an yaitu, <em>Sumange’ </em>(semangat), <em>siri’ </em>yang menjadi pengakuan masyarakat setempat dan Tradisi yang sakral.</p> Abdurrahman Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/703 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Rasionalisasi Tafsir Ayat-ayat Supranatural https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/708 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dalam diskursus sejarah penafsiran al-Qur’an di Indonesia, nama Mahmud Yunus muncul sebagai salah satu mufasir awal yang cukup berani mengambil model tafsir rasional sebagaimana yang ditempuh oleh Muhammad Abduh, seorang mufasir berkebangsaan Mesir. Seperti pada umumnya, tafsir rasional berusaha menjelaskan ayat al-Qur’an dengan mengedepankan pijakan logika berfikir yang metodis. Sayangnya, tidak sedikit model penafsiran dengan pijakan logika tersebut kemudian berubah menjadi upaya merasionalisasi ayat-ayat al-Qur’an. Kajian ini bertujuan untuk melihat bagaimana upaya rasionalisasi Mahmud Yunus dalam membedah ayat-ayat al-Qur’an. Kajian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Adapun sumber data dari kajian ini adalah dengan mengambilnya dari kitab tafsir Quran Karim karya Mahmud Yunus beserta dengan kitab tafsir lain.</p> <p>Hasil Kajian menunjukkan bahwa Mahmud Yunus dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an sangat berpijak pada akal sehingga seringkali terlihat melakukan upaya rasionalisasi terutama jika berhadapan dengan ayat-ayat supranatural. Ayat-ayat yang tampaknya irasional dijelaskannya secara rasional.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Ayat-ayat Supranatural, Rasionalisasi, Mahmud Yunus</p> Muhammad Dalip Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/708 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Pendusta Agama dalam QS. al-Ma’un https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/716 <p>Artikel ini fokus membahas QS. al-Ma&gt;’u&gt;n sebagai objek materi, surah ini mejelaskan karakter manusia yang mendustakan agama yakni, orang yang menghardik anak yatim dan orang yang menghalangi memberi makan orang miskin. Mengenai ciri-ciri orang yang melalaikan salat, yakni mereka berbuat riya dan enggan memberi bantuan, mereka termasuk orang-orang yang celaka. Tujuan penulisan artikel ini, agar manusia lebih memperhatikan hubungannya kepada sesama manusia dan senantiasa memperbaiki kualitas salatnya. Artikel ini berjenis kepustakaan (<em>library research</em>), dengan menggunakan metode penelitian tematik surah dalam mengungkap isi pokok dari QS. al-Ma&gt;’u&gt;n. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa hakikat seorang pendusta agama ada dua yakni, manusia yang merendahkan kaum lemah dan manusia yang menyombongkan diri pada kaum lemah. Penelitian ini memberimplikasi bahwa manusia yang melakukan perbuatan aniaya pada kaum lemah (anak yatim, orang miskin), dan manusia yang salat tapi berbuat riya dan enggan memberi bantuan, mereka termasuk golongan munafik dan sulit memperoleh rahmat dari Allah.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Tematik Surah, Pendusta Agama, Anak Yatim, Riya’</em></p> Dewi Sartika, Achmad Abubakar, Muhammad Irham Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/716 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Pemikiran Hadis Persatuan Islam (PERSIS) https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/661 <p>Persis adalah organisasi Islam modernis yang memiliki keunikan tersendiri dalam wacana pemikiran Islam di Nusantara. Hal ini karena pandangan keagamaan mereka yang disering dianggap radikal-revolusioner. Visi keagamaan Persis tentu berangkat dari dua sumber yang paling dianggap otoritatif; yaitu al-Qur’an dan Sunnah. Atas dasar itu, artikel ini mencoba menelusuri pemikiran Persis tentang hadis baik secara ontologis dan epistimelogis . Dengan menggunakan jenis penelitian library research dengan model kajian pemikiran tokoh, penulis membaca secara konfrehensif buku-buku resmi terbitan Persis dan tokoh-tokoh utamanya, khususnya A.Hassan. Hasil pembacaan penulis dapat disimpulkan bahwa meskipun merupakan organisasi Islam modernis yang tidak mengikuti mazhab tertentu, tapi spemikiran hadis mereka sama dengan yang dirumuskan oleh para ulama-ulama sunni.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Persis, Hadis, Ontologis-epistemologis</em></p> Umar Hadi Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/661 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Konsep Mediasi dalam Q.S al-Nisa Ayat 35 https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/733 <p class="s3"><span class="s6"><span class="bumpedFont15">A</span></span><span class="s6"><span class="bumpedFont15">BSTR</span></span><span class="s6"><span class="bumpedFont15">ACT</span></span></p> <p class="s9"><span class="s7"><span class="bumpedFont15">This article will cover the notion of divorce mediation in the Al Qur'an Surah An-Nisa (4): 35, which is known as </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">I</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">slah </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">in Islam. </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Islah</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> is settling a conflict; what is meant here is that a dispute should be settled peacefully since Allah loves peace. Then, in this research, there is also a contribution in applying the notion of mediation to divorce, which is in the </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Al Qur'an Surah An-Nisa (4)</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">: 35, which is significant given that the Al Qur'an is the fundamenta</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">l source of Islam</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">ic religious teachings. The g</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">oa</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">l of this research is to grasp the concept of the Qur'an in the mediation process for settling disagreements between husband and wife t</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">hrough </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">I</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">slah </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">in order to better understand how Islam sees and encourages dispute resolution.</span></span></p> <p class="s12"><span class="s10"><span class="bumpedFont15">K</span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">eyw</span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">ords: </span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">I</span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">nterpretation</span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">, </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">I</span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">slah</span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">, </span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">m</span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">ediation</span></span><span class="s10"><span class="bumpedFont15">, </span></span></p> <p class="s12">&nbsp;</p> <p class="s5"><span class="s10"><span class="bumpedFont15">ABSTRAK</span></span></p> <p class="s12">&nbsp;</p> <p class="s12"><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konsep mediasi perceraian yang ditemukan dala</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">m Surah An-Nisa (4): 35, yang dalam </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">bahasa Islam disebut </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">I</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">s</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">h</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">lah</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Islah</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> berarti menyelesaikan konflik, yan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">g berart</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">i mengakhirinya dengan perdamai</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">an karena Allah mencintai perdamaian. Selanjutnya, penelitian ini juga berkontribusi pada penerapan konsep mediasi perceraian yang ditemukan dalam Al-Qur'an dalam Surah An-Nisa (4): 35, karena Al-Qur'an </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">petujuk bagi</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">umat</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> Islam yang sangat membantu dalam memahami bagai</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">m</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">ana Islam melihat dan mendorong penyelesaian sengketa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep Al-Qur'</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">an tentang proses mediasi untuk pe</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">nyelesaian sengketa antara dua piha</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">k. </span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Metod</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">e penelitian </span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Tafsir </span></span><span class="s14"><span class="bumpedFont15">M</span></span><span class="s14"><span class="bumpedFont15">audhu'i</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">, </span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Metode penafsira</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">n </span></span><span class="s14"><span class="bumpedFont15">M</span></span><span class="s14"><span class="bumpedFont15">audhu'i </span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">dapat sebagai alat bant</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">u</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15"> dan pisau analisis</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Menurut Tafsir Al Misbah, jika sepasang suami-istri terlibat dalam perselisihan dan Anda khawatir bahwa perselisihan itu akan menyebabkan perceraian, </span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Dua penengah h</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">arus berasal dari keluarga suami dan istri. Alla</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">h pasti akan memperbaiki keadaan bagi pasangan suami-istri yang benar-benar menginginkan keharmonisan rumah tangga dan perceraian yang sah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan hamb</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">a-Nya secara fisik dan mental.</span></span></p> <p class="s12"><span class="s15"><span class="bumpedFont15">K</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">ata Kunci: </span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">Ish</span></span><span class="s16"><span class="bumpedFont15">lah, </span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">Mediasi, Tafsir</span></span></p> Erma Sauva Asvia Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/733 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Al-Hakim al-Naisaburi dan al-Tirmidzi https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/737 <p><em>This </em><em>paper</em><em> presents the results of a research comparing the methodologies of al-Haki</em><em>&gt;</em><em>m al-Naisa</em><em>&gt;</em><em>buri</em><em>&gt;</em><em> and al-Tirmi</em><em>&gt;</em><em>dzi</em><em>&gt;</em><em>. The research was conducted using a literature review method. The findings in the study revealed differences between al-Haki&gt;m and al-Tirmi&gt;dzi&gt; in determining the criteria for rija</em><em>&gt;</em><em>l. Al-Haki</em><em>&gt;</em><em>m, in establishing the criteria for the righteousness of narrators, employs three standards of righteousness: Islam, avoidance of innovation (bidah), and abstaining from sinful acts. On the other hand, al-Tirmi&gt;dzi&gt; utilizes five standards of righteousness, including safeguarding one's honor (muruat), refraining from major sins, avoiding minor sins, abstaining from innovation, and refraining from sinful behavior. The use of these criteria has implications for the narration of hadiths by both scholars.</em> <em>Al-Tirmi&gt;dzi&gt;, when narrating a hadith that is considered weak (daif) by previous scholars, but its weakness does not render its application prohibited, then al-Tirmi&gt;dzi&gt; considers such a hadith as hasan. In contrast, al-Haki&gt;m, in his assessment, categorizes hadiths that are considered hasan by other scholars into the category of sahih. This approach has led to criticism of al-Haki&gt;m by other scholars.</em></p> Ahmadi Husain Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/737 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Reaktualisasi Jihad Perspektif Hadis dalam Konteks ke-Indonesiaan https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/717 <p><em>Jihad is a word that can inspire great enthusiasm in some people, but on the other hand, it can also instill fear and trauma in others. This is because, in today's context, jihad is often understood by many as a movement of struggle by a minority group of Muslims, which has subsequently created fear among the general public. Jihad is indeed frequently misunderstood, not only by Muslims but also by Western observers who often interpret it as merely a war against non-believers. This research aims to explore the hadiths (sayings and actions of the Prophet Muhammad) about Jihad and explain them by adapting them to the current Indonesian context. Therefore, in this study, a qualitative method is used, where the hadiths related to jihad will be analyzed using descriptive analysis. The results of this research show that in the Indonesian context today, jihad is an effort to strengthen Indonesia in various sectors, such as development and economy, which includes the individual struggles of people to improve their own and their families' well-being. Additionally, education and national character are also essential aspects to be improved so that a correct understanding of Islam can thrive in the midst of society</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Reactualization, Jihad, Hadis</em></p> Muhammad Ismail, La Ode Ismail Ahmad, Makmur Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/717 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Dampak Sosial dari Perubahan Qaul Qadim Imam Syafii ke Qaul Jadid https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/842 <p><strong>Abstract</strong><strong>:</strong></p> <p><em>The change in the law made by Imam Syafi'i in his ijtihad can have a social impact on social life. So the purpose of this study is to describe the social impact of the change in Imam Syafi'i qaul qadim to qaul jadid. The research method used in this study is the library research method, namely by examining sources from books and literature related to the formulation in this article. The research method used in this research is the library research method, namely by examining sources from books and literature related to the formulation in this article. the following are some conclusions that can be drawn by researchers: First, the history of the growth of the imam shafi'i school of thought is inseparable from the influence of his two teachers' schools, namely the school of imam malik and the school of imam abu hanifah. Second: The factors that influence the change in ijtihad in the school of Imam Shafi'i from qaul qadim to qaul jadid include:&nbsp; The existence of new Prophetic traditions or atsar found by Imam Shafi'i, the existence of arguments that are stronger (arjah) than previous arguments and the geographical differences between the two countries of Iraq and Egypt. Third; The social consequences of the change from qaul qadim imam shafi'i to qaul jadid can affect social relations in society, both Iraqi society and Egyptian society at that time, this is inseparable where both countries need to adjust to the new opinion of imam shafi'i.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong><strong>:</strong></p> <p>Berubahnya hukum yang dilakukan oleh Imam Syafi'i dalam ijtihadnya dapat memberikan dampak sosial bagi kehidupan bermasyarakat. sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak sosial dari perubahan qaul qadim Imam Syafi'i menjadi qaul jadid. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan menelaah sumber-sumber dari buku-buku dan literatur-literatur yang berkaitan dengan rumusan dalam artikel ini. berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti: <em>Pertama;</em> sejarah pertumbuhan mazhab imam syafi'i tidak terlepas dari pengaruh dua mazhab gurunya yaitu mazhab imam malik dan mazhab imam abu hanifah. <em>Kedua:</em> Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan ijtihad dalam mazhab imam syafi'i dari qaul qadim menjadi qaul jadid, diantaranya:&nbsp; Keberadaan hadis-hadis Nabi atau atsar baru yang ditemukan oleh imam syafi'i, adanya dalil-dalil yang lebih kuat (arjah) dari dalil-dalil sebelumnya dan adanya perbedaan geografis antara kedua negara Irak dan Mesir. <em>Ketiga;</em> Akibat sosial dari perubahan qaul qadim imam syafi'i ke qaul jadid dapat mempengaruhi hubungan sosial dalam masyarakat, baik masyarakat Irak maupun masyarakat Mesir waktu itu, hal ini tidak terlepas dimana kedua negara tersebut perlu penyesuain terhadap pendapat baru imam syafi'i.</p> Mohamad Subli, Kurniati, Misbahuddin Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/842 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Gerakan Pembaruan dan Pemurnian Islam https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/634 <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Secara artifisial gerakan pembaruan dan pemurnian Islam merupakan gerakan sosial keagamaan yang di latar belakangi oleh anggapan bahwa pengaruh hegemoni barat telah membuat ajaran islam telah menyimpang dari ajaran islam yang benar. Gerakan ini mengupayakan pencarian kemurnian terhadap ajaran islam yang sesuai dengan al-Qur’an dan Hadis. &nbsp;Gerakan ini mengimajinasikan islam akan kembali mendapatan masa keemasan seperti yang pernah terjadi di masa lalu pada zaman Rasulullah dan para sahabat yang dianggap sebagai islam yang ideal, murni, dan otentik. Terdapat dua tema besar dalam memahami bentuk dan tujuan dari gerakan ini dalam lanskap sosiologis: <em>Pertama,</em> &nbsp;Upaya pembaruan dan pemurnian ini memiiki akar Doktrinal sebagai bentuk gerakan sosial. <em>Kedua,</em> implikasi dari doktrin ini sering kali kali berhadapan atau bahkan bertentangan dengan persoalan budaya lokal, mordenitas. Gerakan ini juga sering kali dikaitkan dengan beberapa isu global seperti, <em>Terorisme, Modernisasi, Islamic Local Knowledge, Gerakan Fundamentalisme-Radikal </em>dan<em>, Fasisme Sipil</em> di era kontemporer ini.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong><em>gerakan sosial, doktrinal, sosiologis, kontemporer.</em></p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Artificially, the movement for reform and cleansing of Islam is a socio-religious movement motivated by the notion that the influence of western hegemony has made Islamic teachings deviate from true Islamic teachings. This movement strives to seek the purity of Islamic teachings in accordance with the Qur'an and Hadith. This movement imagines that Islam will return to its golden age as it did in the past during the time of the Prophet and his companions, who were considered ideal, pure, and authentic Muslims. There are two major themes in understanding the form and purpose of this movement in the sociological landscape: First, this renewal effort has doctrinal roots as a form of social movement. Second, the implications of this teaching are that it often confronts or even conflicts with local cultural issues (mordenitas. This movement is also often associated with several global issues such as <em>Terrorism, Modernization, Islamic Local</em> <em>Knowledge, the radical-fundamentalist movement</em>, and <em>Civil Fascism</em> in this contemporary era.</p> <p><strong>Keywords: </strong><em>social movement, doctrinal, sociological, contemporary.</em></p> Abdul Rafi Syafaat, Muh. Ilham Usman Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/634 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Dampak Negatif Riba Terhadap Perekonomian Islam https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/674 <p class="selectable-text" style="margin: 0cm; text-align: justify;"><span class="selectable-text1"><em><span style="font-size: 11.0pt;">The problem of usury is not a new study, because it is usury</span></em></span><em><span style="font-size: 11.0pt;"> <span class="selectable-text1">it has existed since humans knew about money, namely during the time of the Pharaohs. But</span> <span class="selectable-text1">the discussion is so complicated, it is still not finished yet. Especially in our country Indonesia, the actions contained therein</span> <span class="selectable-text1">usury, often occurs. The Islamic religious background does not allow usury, because</span> <span class="selectable-text1">the harm is great not only for individuals and society, but also has an impact on the economy. Reason</span> <span class="selectable-text1">the occurrence of usury continuously among the community, because of actions</span> <span class="selectable-text1">this has become a habit (culture) of mu'amalah. This research</span> <span class="selectable-text1">is qualitative research using description and analysis methods</span> <span class="selectable-text1">data. Based on data collection techniques, this research</span> <span class="selectable-text1">is library research (library research), using</span> <span class="selectable-text1">and look for written data that is qualitative description. The results of this research are an explanation of the dangers of the negative impact of usury, that usury has a very bad impact on the economy of muslims.</span></span></em></p> Ersa Al-Farizy Saragih, Fiki Oktama Putra; Muhammad Hanif Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/674 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Eksplikasi Makna al-Gais dalam al-Qur’an https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/767 <p>Spekulasi mengenai hujan yang berkepanjangan menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa tempat sehingga pesan yang sampai ke masyarakat menimbulkan rasa takut dan menyalahkan alam serta Sang Pencipta. Demikian perlunya kajian mengenai misteri ayat-ayat al-Qur'an tentang hujan dengan menitikberatkan pada kata <em>al-Gais\</em> dalam al-Qur’an. Permasalahan di atas diperlukan kajian meluas sehingga metode tafsir esoeklektik dianggap mampu menguraikan <em>al-Gais</em> secara meluas. Secara khusus, penulis menerapkan metode tafsir esoeklektik yang berfokus pada pola penulisan tematik (<em>al-tafsir al-m</em><em>aud</em><em>u</em><em>’i</em>) terhadap makna <em>al-Gais </em>dalam al-Qur'an. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau <em>library research</em>. Pengumpulan data pada penelitian ini merujuk kepustakaan <em>(library research)</em> maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder dengan mengadakan studi menelusuri literatur kemudian dilanjutkan penelaah terhadap ayat-ayat al-Qur’an, kitab-kitab tafsir yang berhubungan dengan masalah dan pembahasan penelitian yaitu makna <em>al-Gais\</em> dalam al-Qur’an.</p> <p><strong><em>Kata Kunci: al-Gais, Esoeklektik, Hujan</em></strong></p> Khairunnisaa, Mukhlis Latif, Abd. Waris Marsyam Copyright (c) 2023 PAPPASANG https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/767 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 Konstruksi Tradisi dan Tafsir : Internalisasi Nilai-Nilai Etos Kerja Berbasis Qur’ani di Era 5.0 https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/851 <p>Jurnal ini membahas konstruksi tradisi dan tafsir dalam internalisasi nilai-nilai etos kerja berbasis Qur'ani di era 5.0. Melalui pendekatan studi literatur dan analisis konten, penulis menganalisis teks-teks Qur'ani yang relevan dengan etika kerja dan mengintegrasikannya dengan pemahaman tradisi dan tafsir yang ada. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana nilai-nilai etos kerja Qur'ani dapat diadaptasi dan diterapkan dalam era 5.0 yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan perubahan paradigma dalam dunia kerja. Jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang relevansi nilai-nilai etis dan moral yang terkandung dalam Al-Qur'an dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam dunia kerja modern.</p> Ridwan, Achmad Abubakar, Halimah Basri Copyright (c) 2024 https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/pappasang/article/view/851 Tue, 09 Jan 2024 00:00:00 +0000