https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/elfakhru/issue/feedEl-FAKHRU2024-06-29T05:21:01+00:00Aan setiawanaansetiawan@stainmajene.ac.idOpen Journal Systems<p>The journal issues academic manuscripts on Islamic Education Teaching and Islamic Education Studies in either Indonesian or international contexts with multidisciplinary perspective: particularly within scholarly tradition of classical Islam, Educational Studies, and other social sciences.</p> <p> </p> <p> </p>https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/elfakhru/article/view/846PENDIDIKAN ISLAM PADA PONDOK PESANTREN DI INDONESIA DALAM CATATAN SEJARAH2024-06-03T02:04:52+00:00Kamus Kamuskamusmustamin@stainmajene.com<p>Artikel ini bertujuan untuk mengungkap pendidikan Islam pada Pondok Pesantren di Indonesia dalam catatan sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: Sejarah pesantren di Indonesia bermula pada era Wali Songo, sebelum masa penjajahan, pesantren digunakan sebagai wadah untuk menimba ilmu sekaligus menempa para santri agar dapat menyebarluaskan ajaran agama Islam, mendidik kader-kader pendakwah guna disebarkan ke seluruh Nusantara. Hasilnya bisa dilihat, Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia dan bahkan, jumlah pengikutnya adalah yang terbanyak di dunia. Diantara pesantren tertua adalah Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, Kebumen, Pondok Pesantren Luhur Dondong, Semarang, Pondok Pesantren Nazhatut Thullab, Sampang, Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo. Pada masa colonial, Indonesia dijajah dan pesantren selalu berhadapan dengan kolonialis Belanda yang sangat membatasi ruang geraknya. Sebagai respons penindasan Belanda tersebut, kaum santri mulai melakukan perlawanan. Antara tahun 1820-1880, pemberontakan kaum Padri di Sumatera yang dipimpin oleh Imam Bonjol, pemberontakan Diponegoro di Jawa, pemberontakan Banten akibat tanam paksa yang dilakukan Belanda dan pemberontakan di Aceh yg dipimpin antara lain oleh Teuku Umar dan Teuku Cik Ditiro. Pada akhir abad 19 Belanda mencabut resolusi yang membatasi jamaah haji sehingga jumlah peserta jamaah haji pun membludak. Kaum Muslimin melaksanakan haji sekaligus niat belajar agama d Makkah sehingga setelah kembali jumlah pesantren semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menjelang kemerdekaan, kaum santri terlibat dalam merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, yang diantaranya melahirkan Piagam Jakarta. Pesantren pada era kemerdekaan, para santri berjuang mempertahankan kemerdekaan, namun ponpes mendapat ujian karena Soekarno melakukan penyeragaman atau pemusatan pendidikan nasional. Akibatnya pengaruh pesantren mulai menurun kembali, jumlah pesantren berkurang, hanya pesantren besarlah yang mampu bertahan. Hal ini dikarenakan pemerintah mengembangkan sekolah- sekolah umum. Pondok Pesantren membentuk madrasah-madrasah sebagai sekolah umum bercirikan Islam.</p>2024-06-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 El-FAKHRUhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/elfakhru/article/view/965EFEKTIVITAS STRATEGI MOVIE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IX A SMP NEGERI 2 PAMBOANG2024-06-02T21:57:03+00:00muhammad saddangmuhammad.saddang@stainmajene.ac.id<p>Fokus penelitian ini adalah bagaimana penggunaan strategi pembelajaran film dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IX A SMPN 2 Pamboang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah menggunakan strategi <em>movie learning</em>, dan mengetahui apakah strategi<em> movie learning</em> efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain <em>One Grup</em> <em>Pre-Test and Post-Test design</em>. Penelitian ini melibatkan 27 peserta didik kelas IX A SMPN 2 Pamboang. Instrument yang digunakan ialah tes, dan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan strategi <em>movie learning</em> termasuk dalam kategori rendah dengan nilai rata-rata 60,25. Sebaliknya, hasil belajar siswa setelah menggunakan strategi <em>movie learning</em> termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata 78,20. Selanjutnya hasil uji <em>paired sample t-test </em> menghasilkan nilai sig 0,000 sehingga sig (2-tailed) < α atau (0,000 < 0,05), maka H<sub>0</sub> ditolak dan H<sub>1</sub> diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi <em>movie learning</em> efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IX A SMPN 2 Pamboang.</p>2024-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 El-FAKHRUhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/elfakhru/article/view/971PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK DI SMA GUPPI SALAWATI KABUPATEN SORONG2024-06-27T22:58:20+00:00Sukman Ssukmansiaian@iainsorong.ac.id<p><em>This study aims to describe the role of the principal in implementing the values that contain Islamic education and to identify the supporting and inhibiting fastors experienced by the principal in implementing the values that contain Islamic education. This research is a qualitative research. This type of research is field research. Methods of data collection using observation techniques, interviews and documentation. Furthermore, the data is presented in an appropriate from so that it is read and understood, then the data is analyzed and conclusions are drawn.</em></p> <p><em>The results of this study state tha: 1) the role of the principal in implementing values that contain Islamic religious education to GUPPI SAlawati high school students is maxzimized, it can be seen from the role of the principal which is very important for the progress of the school and fostering students about religion, namely a) implement Dhuha prayer, b) implement reading surah yasin, c) implement Zduhur player, d) implement lectures/cultum, e) implement recitation once a month. 2) supporting and inhibiting factors for the principal, including: a) supporting factors:i) there is support from 100% of teachers, ii) the environment around the school, b) inhibiting factors: i) parental factors, ii) heandpone factors, ii) community environmental factors.</em></p>2024-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 El-FAKHRUhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/elfakhru/article/view/853PENERAPAN METODE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XI MIPA 1 SMAN 3 MAJENE2024-06-28T01:01:19+00:00Annida Indah Khofiyahannidaindahkhofiyah1904@gmail.com<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Currently, many students have little interest in Islamic Religious Education lessons even though Islamic Religious Education is very important to understand. One of the factors that causes students lack of interest in learning is because learning methods are monotonous and not varied. In this research, the Jigsaw method is expected to increase student’s interest in learning in Class XI MIPA 1 SMAN 3 Majene. The aim of this research is to find out what influence the Jigsaw method has on interest in learning Islamic religious education at XI MIPA 1 SMAN 3 Majene. The research method used is the Classroom Action Research (PTK) method and Library Research related to research. As a result, student’s interest in studying in class.</em></p> <p><strong><em>Keywords: Method, Learning, Jigsaw, Interest in Learning</em></strong></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Saat ini banyak peserta didik yang memiliki minat yang kurang terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam padahal PAI sangat penting untuk dipahami. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya minat belajar peserta didik yakni karena metode pembelajaran yang monoton dan tidak bervariasi. Dalam penelitian ini, metode jigsaw diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik di Kelas XI MIPA 1 SMAN 3 Majene. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa pengaruh metode jigsaw terhadap minat belajar Pendidikan agama islam di XI MIPA 1 SMAN 3 Majene. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan <em>Library Research </em>yang terkait dengan penelitian. Hasilnya, minat belajar siswa Kelas XI MIPA 1 SMAN 3 Majene terhadap mata pelajaran PAI meningkat yang ditandai dengan hasil refleksi atau evaluasi di kelas.</p> <p><strong>Kata Kunci: Metode, Pembelajaran, Jigsaw, Minat Belajar</strong></p>2024-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 El-FAKHRUhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/elfakhru/article/view/801PENERAPAN METODE DRILL ATAU LATIHAN DALAM MENGHAFAL DO’A SESUDAH WUDHU DI MTSN 2 MAJENE2024-06-29T05:21:01+00:00Maghfira Cahya Maghfira Cahya ARmaghfiracahyaar@gmail.comMuhammad Ahirul Siddikmuhsidik180@gmail.com<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong><em>The aim of writing this article is to describe how the drill method is implemented at MTsN 2 Majene Class IX D. This research uses qualitative research methods; research through observation and library research (library search). The stages of implementing the drill method at MTsN 2 Majene are the preparation stage, implementation stage and evaluation stage.</em><em>This research explains the application of the drill method at MTsN 2 Majene Class IX. The stages of implementing the drill method at MTsN 2 Majene are the preparation stage, implementation stage and evaluation stage. The results of the research show that although not all students can remember memorization rules well, the practice method has quite a big influence on students' memorization results. The strength of the drill method is that students in PAI learning will have a broader understanding because the exercises are carried out repeatedly and teachers can easily organize and differentiate between students who are disciplined in learning and those who are not by paying attention to students' actions and behavior during class. Meanwhile, the weakness of the drill method is that it can kill students' creativity and make students feel bored with the teaching material that they study repeatedly.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em><strong>Drill Method, Memorization, Ablution Prayer</strong></em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong> </strong>Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode drill di MTsN 2 Majene Kelas IX D. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif; penelitian melalui observasi dan penelitian kepustakaan studi (library search). Tahapan pelaksanaan metode drill di MTsN 2 Majene adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tidak semua siswa dapat mengingat kaidah hafalan dengan baik, namun metode latihan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap hasil hafalan siswa. Kekuatan metode drill , peserta didik dalam pembelajaran PAI akan memiliki pemahaman yang lebih luas karena latihan yang dilakukan secara berulang dan guru dapat mudah mengatur dan membedakan siswa yang disiplin belajar dan yang tidak dengan memperhatikan tindakan dan perilaku siswa selama di kelas. Sedangkan Kelemahan dari metode drill adalah dapat mematikan kreasi peserta didik, dan membuat siswa merasa jenuh dengan materi ajar yang berulang-ulang dipelajarinya.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Metode Drill, Hafalan, Doa Wudhu</p>2024-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 El-FAKHRU