https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/issue/feed AL-MUTSLA 2025-07-02T16:02:23+08:00 Burhanuddin burhanuddin@stainmajene.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Jurnal Al Mutsla (Journal Al Mutsla) (e-issn 2715-5420) is Scintifiec, an peer-reviewed and open acces jurnal managed and published by P3M STAIN Majene on June and Desember. Jurnal Al Mutsla (Journal Al Mutsla) published original research and/or library analysis on study islamic and society. In 2020, Jurnal Al Mutsla has registered as a Crossref member therefore, all Published articles will have a Unique Digital Identifier (DOI) Number. This journal focuses on Studi Islamic, Study Society, Al Quran dan Hadits, Islamic Education, Islamic Culture Society and Islamic for Law. </p> https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1672 Peran Tradisi Khotmil Qur'an Dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an Ibu-Ibu Majelis Al-Battar 2025-07-02T16:02:23+08:00 Nurul ilmi oktari oktarinurulilmi@gmail.com Andi Eka Putra andiekaputra@gmail.com Iin Yulianti IinYulianti@gmail.com Suhandi suhandi@radenintan.ac.id <p><em>Tradisi Membaca Al-Qur’an adalah amalan yang mulia. Diharapkan dengan tradisi tersebut dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an pelakunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan jawaban apakah tradisi khataman Al-Qur’an berperan dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an ibu-ibu majelis Al Battar. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitartif dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian didapatkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi khataman qur’an belum berperan secara efektif dalam meningkatkan kualiatas bacaan Al-Qur’an Ibu-ibu majelis Al Battar karena rendahnya pemahaman mereka terhadap ilmu tajwid. </em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1548 The Role of Islam in Strengthening the Family to Countering Radicalism to Support National Resilience in Indonesia 2025-05-20T02:54:56+08:00 Andi Ahmad Zahri Nafis andiahmadzahrinapis@gmail.com Andi Aderus andiaderus@uin-alauddin.ac.id Darussalam Syamsuddin darussalam.syamsuddin10@gmail.com M. Napis Djuaeni napis.djuaeni5@gmail.com <p><em>This study aims to examine the role of Islam in strengthening family institutions as the primary bulwark in facing the challenges of dangerous Ideologies, destructive Cultures, and destructive Technologies (ICT), which can undermine Indonesia's national resilience. In the era of globalization, the threats of ICT not only target individuals but also have the potential to disrupt the social, cultural, and spiritual order within families. This research employs a descriptive qualitative approach using library study methods, involving an analysis of verses from the Quran, hadith, and relevant Islamic literature regarding education and family development. The findings indicate that Islam possesses a comprehensive value system in shaping families that are strong spiritually, morally, and socially. If Islamic values are consistently implemented within families, they can cultivate a generation with resilient, religious character, and the ability to withstand the negative influences of ICT. Thus, a strong Islamic family is an important foundation in maintaining social stability and supporting national resilience as a whole.</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1504 Takdir Dalam Genggaman 2025-04-24T10:29:29+08:00 Syarifah Hariroh syarifahhariroh106@gmail.com Muhammad Alif muhammad.alif@uinbanten.ac.id <p>Destiny is a decree of Allah SWT for everything that happens in the universe, this destiny has existed since before the creation of the universe and this decree cannot be changed and applies absolutely to all parties. This study examines the concept of destiny from the perspective of hadith by examining how to understand destiny. The aim is to find out what hadiths are related to destiny in order to understand the messages contained in the hadith. By using this type of qualitative research with the thematic method of hadith and grounded theory which means collecting data, data according to the truth and collecting hadiths based on themes related to destiny. Based on the results of this study, it shows that there are many hadiths related to destiny. Among them, Saḥiḥ Muslim No. 4797, the meaning of this hadith is that Allah SWT has determined destiny five thousand years before the creation of the heavens and the earth. Second, Sunan At-Tirmiżī No. 2082 Allah SWT has determined the destiny of fifty thousand before the creation of the heavens and the earth and the Throne of Allah is above the water. Third Ṣaḥiḥ Bukhāri No.3208 regarding Allah sending angels for 4 things, namely his deeds, his sustenance, his death, his misery or happiness. The author categorizes several categories, namely: talking about Allah's view of destiny, destiny that speaks about humans.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1567 Tinjauan Hukum Pidana Islam Dalam Putusan Nomor 71/Pid.B/2024/Pn.Kbm Tentang Sanksi Tindak Pidana Pemalsuan Uang 2025-06-09T11:01:18+08:00 Kinanti Senja kinantisenja04@gmail.com Usep Saepullah usepsaepullah72@uinsgd.ac.id Muhamad Kholid muhamadkholid@uinsgd.ac.id <p>Tindakan pemalsuan tentunya suatu tindakan yang merugikan masyarakat maupun negara. Pemalsuan uang dapat merusak stabilitas ekonomi dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang yang berlaku di Indonesia. Dalam hukum islam pemalsuan uang bisa dikategorikan sebagai tindakan penipuan&nbsp; yang mana perbuatan tersebut dilarang dalam islam. Pelaku tindak pidana pemalsuan uang dalam hukum islam dalam dikenai hukuman <em>Ta`zir</em>, yaitu hukuman yang ditetapkan oleh hakim berdasarkan pertimbangan kemaslahatan umum. Tindak pidana pemalsuan uang sudah beredar di berbagai wilayah, sehingga cepatnya peredaran uang palsu ini membat kestabilan ekonomi di Indonesia menurun. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penelitian ini berfokus pada pertimbangan hukum hakim dalam putusan Nomor 71/Pid.B/2024/Pn.Kbm tentang tindak pidana pemalsuan uang, unsur-unsur tindak pidana pemalsuan uang dalam putusan Nomor 71/Pid.B/2024/Pn.Kbm menurut Hukum Pidana Islam dan efektivitas Hukum Pidana&nbsp; Islam degan putusan Nomor 71/Pid.B/2024/Pn.Kbm tentang tindak pidana pemalsuan uang. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pertimbangan hakim dalam memberikan suatu putusan pidana kepada pelaku selalu berpedoman pada peraturan yang ada dan melihat dari unsur yang terpenuhi, dalam hukuman ta`zir yang diberikan oleh hakim sudah cukup efektif untuk memberikan pembelajaran kepada pelaku agar tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1660 Urgensi Artificial Intelligence (AI) dalam Pembelajaran Bahasa Arab 2025-06-30T17:04:13+08:00 Rahmat, R rahmat123@gmail.com Andi Abdul Hamzah andiabdulhamzah@gmail.com Kamaluddin Abu Nawas kamaluddinabunawas@gmail.com <p>Abstrak<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran Bahasa Arab sebagai respons atas tantangan pembelajaran konvensional yang masih dominan di lembaga pendidikan. Pembelajaran Bahasa Arab kerap menghadapi kendala metode yang kurang komunikatif, rendahnya keterlibatan siswa, serta minimnya media pembelajaran yang kontekstual dan digital. Studi ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai literatur ilmiah terkait peran dan fungsi AI dalam pendidikan, khususnya pembelajaran Bahasa Arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI mampu memberikan solusi inovatif, antara lain melalui personalisasi pembelajaran, pemberian umpan balik real-time, pengembangan aplikasi berbasis suara, serta pemanfaatan Natural Language Processing dalam koreksi bahasa. AI juga terbukti meningkatkan motivasi, partisipasi, dan hasil belajar siswa secara signifikan. Namun, tantangan implementasi seperti biaya, resistensi pendidik, dan keterbatasan data masih perlu ditangani. Kesimpulannya, AI bukan sekadar alat bantu teknis, tetapi dapat menjadi katalisator transformasi pembelajaran Bahasa Arab yang lebih efektif, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pelatihan guru, integrasi AI dalam kurikulum, serta penelitian lanjutan terkait dampak jangka panjang penerapan AI terhadap penguasaan Bahasa Arab secara holistik.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1555 POLITIK IDENTITAS PERPEKTIF AL-QURAN (STUDI PENAFSIRAN SAYYID QUTUB DALAM TAFSIR FI ZILAL QURAN) 2025-05-21T04:17:45+08:00 Efrin Kurniadi efrinkurniadi123@gmail.com Kiki Muhammad Hakiki kiki.hakiki@radenintan.ac.id Masruchin Masruchin masruchin80@radenintan.ac.id <table> <tbody> <tr> <td width="180"> <p><strong>Keywords :</strong></p> <p><em>Identity Politics,</em></p> <p><em>&nbsp;Qur’an</em></p> <p><em>Sayyid Qutb</em></p> <p><em>Tafsir Fi Zilal al-Qur’ān.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> </td> <td width="350"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This study aims to discuss identity politics in the perspective of the Qur'an based on the interpretation of Sayyid Qutb in his tafsir Fi </em><em>Ẓ</em><em>ilāl al-Qur’ān. Sayyid Qutb emphasizes that identity politics in Islam must be based on the principles of tawhid (the oneness of Allah) and hākimiyyah (the sovereignty of Allah), where Muslims should build their political identity based on Islamic values that uphold justice, brotherhood, and social welfare. This research uses a descriptive qualitative method with a library research approach, where data is collected through the analysis of literature from Fi </em><em>Ẓ</em><em>ilāl al-Qur’ān and other supporting sources. The results of the study indicate that identity politics in Islam can have both positive and negative impacts, depending on how it is implemented. If it is based on pure Islam, identity politics can strengthen the unity of the ummah and uphold justice. Sayyid Qutb also strongly criticizes identity politics oriented toward secularism, as it can lead Muslims away from the principles of the Qur'an. Therefore, this study emphasizes that the best solution in addressing identity politics is to return to the Qur'an as the main guide in building a just and civilized social and political system.</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="180"> <p><strong>Keywords :</strong></p> <p><strong>Politik Identitas</strong></p> <p><strong>Al-Qur’an, </strong></p> <p><strong>Sayyid Qutub, </strong></p> <p><strong>Tafsir Fi Zilal </strong><strong><em>al-Qur’ān</em></strong></p> </td> <td width="350"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Tujuan penelitian ini adalah membahas politik identitas dalam perspektif Al-Qur'an berdasarkan penafsiran Sayyid Qutb dalam tafsir <em>Fī </em><em>Ẓ</em><em>ilāl al-Qur’ān</em>. Sayyid Qutb menekankan bahwa politik identitas dalam Islam harus berlandaskan prinsip tauhid dan <em>hākimiyyah</em> (kedaulatan Allah), di mana umat Islam harus membangun identitas politiknya berdasarkan nilai-nilai Islam yang menegakkan keadilan, persaudaraan, dan kesejahteraan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka (<em>library research</em>), di mana data dikumpulkan melalui analisis literatur dari tafsir <em>Fī </em><em>Ẓ</em><em>ilāl al-Qur’ān</em> serta sumber-sumber pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik identitas dalam Islam dapat memberikan dampak positif maupun negatif tergantung pada bagaimana ia dijalankan. Jika berlandaskan Islam yang murni, politik identitas dapat memperkuat persatuan umat dan menegakkan keadilan. Sayyid Qutb juga mengkritik keras politik identitas yang berorientasi pada sekularisme, karena dapat menjauhkan umat Islam dari prinsip-prinsip ajaran Al-Qur'an. Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan bahwa solusi terbaik dalam menghadapi politik identitas adalah kembali kepada Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam membangun sistem sosial dan politik yang adil dan berkeadaban.</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1643 Peran Media Digital Dalam Meningkatkan Partisipasi Generasi Muda Pada Pengajian Akbar Ahad Wage 2025-06-27T03:50:43+08:00 Siti Nur Aisah sitinuaraisyah@gmail.com Agussalim agussalim@gmail.com Agus Mukmin agussalim@gmail.com Elce Purwandari elce.tp@gmail.com Depi Putri depiputri@gmail.com <p><em>This study aims to explore the role of digital media, particularly Facebook and WhatsApp, in increasing youth participation in the Pengajian Akbar Ahad Wage (Sunday Grand Islamic Gathering) in Sukakarya District. Employing a qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with religious leaders, youth organization leaders (IPNU–IPPNU), active and less active youth participants, and community members. The findings reveal that digital media plays a strategic role in disseminating information, fostering engagement, and creating a religious space that aligns with the digital habits of younger generations. Key supporting factors include easy access to technology, the active involvement of youth in digital promotion, and support from parents and community leaders. However, challenges such as low digital literacy, unstable internet infrastructure, and lack of content innovation remain. In conclusion, digital media has the potential to become an inspirational and transformative tool for religious outreach if managed collaboratively and contextually.</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1521 Tasawuf sebagai Jembatan Rasionalitas dan Spiritualitas 2025-05-06T07:41:13+08:00 Muhdi Ali 242631111.muhdiali@uinbanten.ac.id Masbuang 242631103.masbuang@uinbanten.ac.id Suadi Sa’ad suadi.saad@uinbanten.ac.id Endang Saeful Anwar endang.saepulanwar@uinbanten.ac.id <p>The debate on the relationship between rationality and spirituality has been a central theme in classical Islamic thought. Al-Ghazali (d. 1111 CE) occupies a unique position in this debate by criticizing rationalist philosophy in Tahāfut al-Falāsifah and establishing a synthesis between reason and mystical experience in Iḥyā' 'Ulūm al-Dīn and al-Munqidh min al-Ḍalāl. This study aims to analyze how Al-Ghazali formulated Sufism as an epistemological bridge between rationality and spirituality in classical Islam. Using a qualitative approach based on literature study, this study examines Al-Ghazali's main texts and compares them with the thoughts of contemporary philosophers and Sufis. The results show that Al-Ghazali did not reject rationality completely, but positioned reason as a limited instrument that needs to be equipped with spiritual illumination (kashf). This integration allows Sufism to become part of Sunni orthodoxy while providing an epistemological basis for classical Islamic thought. This finding has implications for strengthening the relevance of Sufism in contemporary scientific discourse, especially in developing a paradigm that accommodates both critical reasoning and spiritual awareness in Islamic studies.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1587 Sanksi Tindak Pidana Pelecehan Dry-Humping Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Perspektif Hukum Pidana Islam 2025-06-08T18:59:10+08:00 Moch Fajar Mubarok fazarmubarok61@gmail.com Yusup Azazy yusufazazyfsh@gmail.com Deden Najmudin deden.najmudin@uinsgd.ac.id <p><em>This article aims to examine the sanctions for the criminal act of dry humping sexual harassment based on Law Number 12 of 2022 concerning Criminal Acts of Sexual Violence and the perspective of Islamic Criminal Law. Dry humping is a form of physical sexual harassment committed by rubbing the body on the victim's sensitive area without consent. This research uses a normative juridical method, with a statutory approach and a conceptual approach. Data is obtained through literature study of primary and secondary legal sources. The results showed that in Law Number 12 of 2022, the perpetrator of dry humping can be subject to a maximum imprisonment of four years and/or a maximum fine of fifty million rupiah as stipulated in Article 6. In addition, sanctions can be aggravated if committed under certain conditions as stipulated in Article 15. Meanwhile, in Islamic Criminal Law, this act is included in the category of despicable acts that are close to adultery and are subject to ta'zir sanctions, which are penalties determined by the judge. In conclusion, both positive law and Islamic Criminal Law recognize that dry humping is a form of physical sexual violence that must be sanctioned in order to protect the dignity of victims and maintain moral values in society.</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1490 Abd. Majid Tradisi Mappande manuq dalam Pernikahan Masyarakat Mandar Desa Arabua Kabupaten Polewali Mandar Perspektif Maqa>s}id al-Syari>‘ah 2025-04-21T22:32:11+08:00 abd majid abdulmajidnura74@gmail.com Abd Majid Majid abdulmajidnura74@gmail.com <p>Penelitian ini membahas tentang Tradisi <em>Mappande manuq </em>dalam Pernikahan Masyarakat Mandar Desa Arabua Kabupaten Polewali Mandar&nbsp; Perspektif Maqa&gt;s}id al-Syari&gt;‘ah, tafaul dan ‘Urf. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengulas pelaksanaan dan makan filosofis tradisi <em>mappande manuq </em>kaitannya perkawinan Mandar. (2) Mengurai implikasi tradisi <em>mappande manuq </em>terhadap kehidupan rumah tangga masyarakat mandar. (3) Menjelaskan perspektif Maqa&gt;s}id al-Syari&gt;‘ah terhdap budaya <em>mappande manuq </em>dalam kaitannya dengan keharmonisan keluarga Mandar.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, data diperoleh melalui wawancara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, data tersebut dianalisis dan ditelaah, kemuadian dibuat abstraksi dari semua hasil wawancara. Pemilihan informan&nbsp; dalam penelitian kualitatif ini menggunakan&nbsp; teknik purposive sampling, dengan penentuan&nbsp; informan yang ditetapkan secara sengaja dengan kriteria tertentu. &nbsp;Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tradisi <em>Mappande manuq </em>melambangkan tanggung jawab calon suami melalui penyerahan bahan pangan kepada calon istri. Ritual ini mencerminkan harmoni adat dan agama, mengajarkan nilai keadilan, gotong royong, dan komitmen. Filosofinya, wanita diibaratkan ayam yang perbuatannya harus sesuai dengan ucapannya dan membutuhkan perhatian. (2) Tradisi <em>Mappande manuq </em>membangun rumah tangga berlandaskan tanggung jawab, harmoni, dan kebersamaan. Tradisi ini menanamkan komitmen pasangan, memperkuat peran suami sebagai penyedia, serta menciptakan dukungan keluarga dan masyarakat. Pelibatan keluarga besar menghasilkan modal sosial yang penting bagi stabilitas dan keberlanjutan rumah tangga. (3) Tradisi <em>Mappande manuq </em>di Desa Arabua merepresentasikan budaya kaya nilai spiritual dan sosial. Tradisi ini melestarikan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta sesuai Maqasid al-Syariah. Sebagai ekspresi budaya yang selaras dengan Islam, tradisi ini memperkuat optimisme, kohesi sosial, serta dukungan emosional dan spiritual dalam kerangka al-‘urf dan tafaul.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1572 Penerapan Manajemen Riayah Dewan Kepengurusan Masjid dalam Meningkatkan Kenyamanan Jamaah Pada Masjid Agung As-Salam 2025-05-29T17:47:01+08:00 Tunki Vurba tunki.vurba@gmail.com Elce Purwandari elce.tp@gmail.com Artiyanto artiyanto@gmail.com Heru Prasetyo heruorasetyo@gmail.com Depi Putri depiputri@gmail.com <p>This study aims to describe the implementation of riayah management (maintenance and care) in the preservation of the Grand Mosque As-Salam of Lubuklinggau City by the Mosque Prosperity Council (Dewan Kemakmuran Masjid or DKM). A qualitative descriptive method was employed, using data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. The findings reveal that riayah management is implemented systematically by the DKM through well-defined task distribution, regular maintenance of the mosque building, and the provision of facilities that ensure the comfort of the congregants. The architectural style of the mosque reflects Middle Eastern influence, particularly through a dome inspired by the Nabawi Mosque, supported by 40 pillars symbolizing the age of Prophet Muhammad (PBUH) when he received the first revelation. Facilities include prayer halls, toilets, ablution areas, a library, a multimedia room, a secretariat office, a Quran Learning Center (TPA), and various supporting equipment such as Qur’ans, prayer garments, carpets, air conditioning units, and sound systems. The DKM conducts periodic renovations to maintain the building’s quality and ensure the functionality of the mosque's amenities. However, the study also identifies several challenges, including limited human resource development, poor adherence to standard operating procedures (SOPs), and technical disruptions. Despite these issues, the DKM remains committed to preserving the mosque’s role as a comfortable and welcoming place of worship and a center of Islamic activity. The study concludes that effective riayah management contributes significantly to maintaining a clean, orderly, and spiritually enriching environment for the community.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1484 Peran Media Sosial dalam Pengembangan Literasi Islam dikalangan Mahasiswa Universitas Qomaruddin 2025-04-18T02:26:09+08:00 Nur Alfiyah Uktafiyani nuralfiyahoktaviyani14@gmail.com M. Nawawi mnawawi@gmail.com Ahmad Khoiron Minan ahmadkhoiron@gmail.com <p>Penelitian bertujuan mengeksplorasi dinamika pemanfaatan media sosial untuk pengembangan literasi keislaman, mengidentifikasi pola konsumsi, dan merumuskan strategi optimalisasi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, FGD, observasi partisipatif, dan analisis dokumen terhadap 40 mahasiswa. Hasil menunjukkan 82% mahasiswa mengakses konten keislaman setidaknya 5 kali seminggu dengan preferensi pada format audiovisual pendek (68%). Media sosial berperan paradoksal—memperluas wawasan namun cenderung menyederhanakan ajaran Islam. Mahasiswa berlatar belakang pesantren memiliki kemampuan lebih baik dalam menyaring konten. Diperlukan pengembangan kurikulum terintegrasi, pelatihan literasi digital keislaman, dan pembentukan komunitas belajar untuk mengoptimalkan peran media sosial dalam pengembangan literasi keislaman yang komprehensif.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1388 Teknologi Komunikasi: Komunikasi Massa dan Globalisasi 2025-01-08T05:42:33+08:00 Nurwahyu Azizah. AR nrwhyuica61@gmail.com Ramsiah Tasruddin ramsiah@gmail.com Nirwan Wahyudi AR nirwanwahyudi@stainmajene.ac.id <p><em>Teknologi komunikasi telah mengubah cara masyarakat mengakses, menyebarkan, dan memahami informasi melalui media digital yang bersifat cepat, interaktif, dan melampaui batas geografis. Media sosial, situs berita daring, dan aplikasi komunikasi menciptakan ruang baru untuk pertukaran informasi secara instan dan lintas budaya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh teknologi komunikasi terhadap komunikasi massa, dampak ketimpangan digital terhadap partisipasi global, serta tantangan yang dihadapi media tradisional dalam bersaing dengan platform digital. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun teknologi komunikasi membuka peluang besar untuk konektivitas global dan distribusi informasi yang lebih luas, tantangan seperti penyebaran misinformasi, ketimpangan akses teknologi, rendahnya literasi digital, dan penurunan kualitas berita tetap memerlukan perhatian serius serta kolaborasi berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem informasi yang inklusif dan berkelanjutan.</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1584 Speech Act Analysis in Nurse-Patient Communication 2025-06-07T12:47:24+08:00 Mulyani Mulyani mulyani_ismar@unhas.ac.id Syamsinar Syamsinar syamsinar@stainmajene.ac.id <p><em>In the medical field, communication between nurses and patients is essential since it can influence patients' comprehension of medical situations and adherence to therapy. With an emphasis on the many kinds of illocutionary speech acts and their pragmatic meanings, this study attempts to investigate speech acts utilized in nurse-patient communication. This study employs a qualitative research method and descriptive approach. The study, which was carried out at Daya Hospital in Makassar, revealed the many speech acts—representative, directive, expressive, declarative, and commissive—that nurses and patients employ when communicating. Nurses commonly use directive speech actions when communicating with patients in order to provide care and take action. Patients commonly use expressive speech acts to express all of their feelings, illnesses, and concerns. Appropriate and effective speaking actions can benefit patients and nurses, speed up the healing process, and create a pleasant environment.</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1562 Analisis Hadis Tentang Nafkah Istri Dalam Masyarakat Desa Tobing Tinggi Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara 2025-05-24T13:58:49+08:00 Kholija Siregar kholijah0406212054@uinsu.ac.id Ardiansyah ardiansyah@uinsu.ac.id <p><em>This study discusses the understanding and application of the hadith regarding the obligation of husbands to provide for their wives in the high tobing village community. Based on Islamic teachings, husbands have the primary responsibility to provide for their wives and families. However, in practice, various factors such as economic conditions, social changes, and women's multiple roles influence this obligation as a result of husbands who are never responsible for family needs. The study used a qualitative approach with interview and observation methods of the local community. The results showed that the discovery of nafkah in the household still faces various challenges, such as husbands who always do things that are prohibited by Islamic law so that husbands ignore their responsibilities as head of the household.</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1409 Konsep Komunikasi Dalam Perspektif Al-Qur’an Studi Kasus Manajemen Pendidikan Islam Di Sekolah 2025-01-23T07:44:33+08:00 Abdul Malik abdulmalik@mail.unasman.ac.id Ahmad Zubair Rudianto ahmadzubairrudianto04112021@gmail.com Muh. Bahrul Afif muhbahrulafif@mail.unasman.ac.id <p><em>This research aims to analyze the concept of communication in the Al-Qur'an, especially those contained in Q.S. An-Nahl verse 125, Q.S. An-Nisa verses 9 and 63, Q.S. Al-Ahzab verse 32, Q.S. Al-Isra verse 23, as well as Q.S. Thoha verse 44, and applying it to the management of Islamic education. The focus of the study is to explore Islamic communication principles that can be applied in building a harmonious, ethical and effective educational environment. The research method used is library research with a thematic interpretation approach. These verses are analyzed to identify Islamic communication values ​​such as wisdom, empathy, politeness and respect. The data collected comes from tafsir books, Islamic education literature, and other relevant research. The research results show that each verse makes an important contribution in forming communication strategies in Islamic education management. Q.S. An-Nahl verse 125 emphasizes a wise approach, polite dialogue and good advice, which are relevant in guiding students. Q.S. An-Nisa verses 9 and 63 emphasize empathy and gentleness in communication, which helps create harmonious relationships between educators, students and other stakeholders. Q.S. Al-Ahzab verse 32 teaches the importance of maintaining politeness in social interactions, especially between genders, which can be applied in communication ethics in educational environments. Q.S. Al-Isra verse 23 teaches respect in communication, especially towards authority figures such as teachers and parents. Meanwhile, Q.S. Thoha verse 44 emphasizes gentleness in conveying messages even in difficult situations, which is relevant in handling conflicts in educational institutions</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1640 Recruiting in Labor Markets 2025-06-27T14:58:53+08:00 Samirah Samirah mirasah10@gmail.com Meliana Esmiralda Wijaya melianaesmiralda9@gmail.com Rika Dwi Ayu Parmitasari Wijaya rparmitasari@uin-alauddin.ac.id Alim Syariati Wijaya alim.syariati@uin-alauddin.ac.id <p><em>Proses rekrutmen yang efektif merupakan fondasi bagi keberhasilan manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Penelitian ini membahas berbagai faktor yang berkontribusi terhadap efektivitas rekrutmen, termasuk pentingnya employer branding, proses onboarding yang baik, penggunaan teknologi dalam perekrutan, dan metode wawancara yang tepat. Pemasaran employer branding yang kuat dapat menarik lebih banyak kandidat berkualitas, sementara pengalaman positif selama proses onboarding berpengaruh signifikan terhadap retensi karyawan. Dengan penerapan teknologi, perusahaan dapat memperluas jangkauan pencarian talenta serta meningkatkan efisiensi dalam menemukan kandidat yang sesuai. Selain itu, pendekatan wawancara yang tepat memainkan peran sentral dalam menentukan kecocokan kandidat terhadap posisi yang ditawarkan. Penelitian ini menekankan perlunya strategi terintegrasi dalam proses rekrutmen untuk mencapai hasil yang optimal bagi perusahaan.</em></p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1659 Mazhab Baghdad (Analisis Latar Belakang Kemunculan, Tokoh-tokoh dan Dasar Pemikirannya) 2025-06-30T16:18:06+08:00 Abd Fattah abdf4ttah@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang latar belakang kemunculan Mazhab Baghdad, tokoh-tokoh dan dasar pemikirannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), di mana data dikumpulkan dari berbagai sumber literatur, termasuk buku, artikel, dan dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mazhab Baghdad muncul sebagai sintesis dari kedua mazhab sebelumnya, yaitu mazhab Bashrah dan mazhab Kufah. Diantara tokohnya yang terkemuka di generasi awal adalah Ibn Kaisan, Ibn Syuqayr, Ibn al-Khayyat, dan Az-Zujaji. Di generasi selanjutnya ada, Abu Ali al-Farisi, dan Ibn Jinni. Mazhab Baghdad menggunakan metode al-intikhab yang berarti memilih. Mereka memilih pendapat diantara dua mazhab, baik dari Bashrah maupun Kufah, berdasarkan kekuatan dalil, kejelasan kaidah, dan rasionalitas.</p> 2025-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2025 AL-MUTSLA