https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/issue/feedAL-MUTSLA2024-09-29T14:29:26+00:00Burhanuddinburhanuddin@stainmajene.ac.idOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;">Jurnal Al Mutsla (Journal Al Mutsla) (e-issn 2715-5420) is Scintifiec, an peer-reviewed and open acces jurnal managed and published by P3M STAIN Majene on June and Desember. Jurnal Al Mutsla (Journal Al Mutsla) published original research and/or library analysis on study islamic and society. In 2020, Jurnal Al Mutsla has registered as a Crossref member therefore, all Published articles will have a Unique Digital Identifier (DOI) Number. This journal focuses on Studi Islamic, Study Society, Al Quran dan Hadits, Islamic Education, Islamic Culture Society and Islamic for Law. </p>https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1091PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN KURIKUUM MERDEKA BELAJAR DI SD ISLAM TERPADU TAHFIDZULQUR’AN LEMBANG2024-08-18T03:47:48+00:00Aan Setiawanaansetiawan@stainmajene.ac.id<p><em>Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar memunculkan berbagai tantangan bagi guru dalam menyesuaikan jenis asesmen dengan tujuan pembelajaran, mengatasi keterbatasan pemahaman terkait kurikulum baru, dan memperoleh keterampilan dasar seperti penggunaan teknologi informasi. Penerapan Kurikulum Merdeka di SD Islam Terpadu Tahfidzul Qur'an menunjukkan adanya kesulitan dalam efektivitas guru dan pemahaman terhadap materi ajar. Langkah-langkah seperti pelatihan implementasi kurikulum, perencanaan yang baik, pengembangan model pembelajaran inovatif, serta penyesuaian dengan kompetensi dasar kurikulum menjadi kunci dalam mengatasi problematika tersebut. Observasi di SD tersebut menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dilakukan secara bertahap, dengan kelas tertentu sudah mulai menerapkannya. Dengan kolaborasi antara pemerintah, guru, dan stakeholder pendidikan, diharapkan implementasi Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depan.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/833STRATEGI PENDIDIKAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI DALAM PERSFEKTIF AL-QUR’AN2023-12-26T12:31:04+00:00Raisa Nur Salumraisa0331234012@uinsu.ac.idNurul Liza Nasutionnurul0331234014@uinsu.ac.id<p>Pendidikan sosial bagi individu dalam Al-Quran sangatlah penting. Al-Quran tidak hanya memberikan ajaran spiritual, tetapi juga memberikan pedoman tentang bagaimana berinteraksi secara sosial dalam masyarakat. Terdapat banyak ayat dalam Al-Quran yang menggarisbawahi nilai-nilai sosial, seperti kesetaraan, keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial. Secara keseluruhan, Al-Quran memberikan landasan yang kuat bagi pendidikan sosial bagi individu. Al-Quran menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan orang lain, baik dalam keluarga maupun dalam masyaraka, misalnya pada adalah Q.S At-Taubah: 71, Q.S Al-Ma’idah: 2, Q.S An-Nisa:114, Q.S Al-Hujurat: 13. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada penulisan ini adalah penelitian bahan pustaka atau library research, di mana buku, tafsir, dan jurnal yang mendukung.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1016ALIRAN ASY’ARIYAH , SEJARAH DAN POKOK AJARANNYA2024-06-30T13:47:29+00:00Muhammad Habibullahmuhammadhabibullah1991@gmail.comIndo Santaliaindosantalia@uinalauddin.ac.idAlwiweetos@gmail.com<p><em>Studi ini membahas pemikiran Islam terhadap aliran Asy'ariyah, salah satu aliran teologis yang penting dalam tradisi pemikiran Islam. Melalui metode studi literatur, penelitian ini mengeksplorasi sejarah berdirinya aliran Asy'ariyah, pokok ajarannya, keterkaitannya dengan aliran Mu'tazilah, serta profil tokoh-tokoh yang mewakili aliran ini. Sejarah aliran Asy'ariyah dimulai dengan Abu Hasan al-Asy'ari, yang memainkan peran sentral dalam mengembangkan pemikiran ini. Asy'ariyah menekankan pada konsep-konsep teologis seperti sifat Tuhan, kekuasaan-Nya, dan peran manusia dalam ketentuan ilahi. Meskipun berbeda dalam pendekatan dengan Mu'tazilah, terdapat titik persamaan yang penting untuk dipahami, sementara pengaruh antara keduanya juga perlu diperhatikan. Profil tokoh-tokoh seperti al-Asy'ari, al-Maturidi, dan al-Ghazali juga disorot dalam kontribusi mereka terhadap pemikiran Asy'ariyah. Studi tentang Asy'ariyah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang keragaman pemikiran Islam dan warisan intelektual yang penting bagi umat Islam.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/839ANALISIS PENGAPLIKASIAN MEDIA TEKHNOLOGI PADA APLIKASI MUSLIM PRO VERSI 14.6.1 DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT2023-12-28T15:43:45+00:00Ilham Adiansyahilham0331234018@uinsu.ac.id<p>Kiblat merupakan bagian terpenting bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat fardur maupun sunnah. Semua umat Islam yang melaksanakan shalat harus menghadap ke arah kiblat. Setiap umat Islam hendaknya mengetahui pedoman untuk mengetahui arah kiblat.Dengan begitu, misalnya Anda sedang dalam perjalanan jauh dan tidak memiliki petunjuk kiblat, Anda bisa menggunakan pedoman arah kiblat untuk mengetahui arah kiblat saat shalat memutuskan. Akan tetapi kadang untuk menentukan arah kiblat jika sedang bepergian jauh, maka tidak mudah mengetahui arah kiblat, untuk itu peneliti mengambil jduul ini supaya mengkaji lebih dalam bagaimana cara memudahkan untuk mengetahui arah kiblat melalui aplikasi Muslim Pro Versi 14.6.1. Metode penelitian yang digunakan adalah Library research atau kepustakaan, dalam penelitian ini peneliti mencari data melalui jurnal-jurnal terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu “Analisis Pengaplikasian Media Tekhnologi Pada Aplikasi Muslim Pro Versi 14.6.1 Dalam Menentukan Arah Kiblat”, Mencari dari karya-karya ilmiah, artikel, buku dll. Untuk jenis penelitiannya adalah kualitatit. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Pengaplikasian Media Tekhnologi Pada Aplikasi Muslim Pro Versi 14.6.1 Dalam Menentukan Arah Kiblat adalah aplikasi yang sangat membantu dan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, dan setelah di analisis pengaplikasiannya sangat mudah, akan tetapi berguna dan sangat bisa di manfaatkan, dan juga untuk rating pada aplikasi ini sangat bagus. Aplikasi ini menunjukkan bahwa 150 juta pemakaian aplikasi, 1,5 juta yang memberi ulasan. Intinya aplikasi ini bagus,dan sangat membantu masyarakat.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/831MERDEKA BELAJAR DALAM PERSPEKTIF KONSTRUKTIVESME DAN PROGREFISME SEKOLAH SERTA REALITAS SOSIAL2023-12-26T10:17:55+00:00Yogi Alansyah Harahap22390115057@students.uin-suska.ac.idAmril Mamrilm@uin-suska.ac.id<p><em>The aim of this study is to find out how constructivism, progressivism, and school reality influence responses to the idea of free learning. This type of research is qualitative and uses descriptive analysis and library study methods to gather data. Constructivism is a philosophical perspective that argues that knowledge is not something absolute and develops through interaction with others, communities, and environments. The theory of progressivism comes from John Dewe. Education must be socially oriented because students are seen as part of society. In the real world, school life is always changing, and so many complex processes are driving it. Therefore, schools can be seen as both static and dynamic parts of society.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/832FILSAFAT PENDIDIDIKAN ESENSIALISME DAN PERENIALISME2023-12-26T10:27:54+00:00Yasir Rosyidan22390114917@students.uin-suska.ac.id<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The philosophy known as essentialism advocates a return of humanity to ancient civilizations. According to their beliefs, humanity has benefited greatly from ancient culture. The Essentialist school of thought prioritizes not abandoning cultures that have survived for a long time. Essentialism and permanence have similar properties. During the 13th century AD, perennialism proudly recognized the success of the ideas and thoughts of ancient civilizations, including Greece and the Middle Ages. They believe that the ideas and concepts of these two eras are still valuable today. This approach uses a qualitative methodology, which involves the use of a 'literature research model that analyzes content from multiple sources and combines references. This study seeks to investigate the philosophical stance of essentialism and perennialism in relation to education.</em></p> <p><em> </em><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Philosophy, Essentialism and Perenialism</em><em>.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1017RESPONSIBILTAS HUKUM ISLAM TERHADAP DINAMIKA PERUBAHAN SOSIAL2024-06-30T14:32:50+00:00Nurul Mujahidahnurulmujahidah44@gmail.comKurniatikurniati@uin-alauddin.ac.idMisbahuddinmisbahuddin08121970@gmail.com<p><em>Hukum Islam memiliki karakter yang unik dan berbeda dengan sistem hukum lainnya, karena berasal dari wahyu Allah swt., sementara sistem hukum lainnya merupakan produk buatan manusia. Di era saat ini, perkembangan faktor sosial terus berkembang seiring dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini tentu saja memberikan pengaruh signifikan terhadap pemikiran hukum Islam, yang harus merespons perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Dalam menghadapi dinamika perubahan sosial, hukum Islam memiliki kelebihan karena prinsip-prinsipnya yang tetap relevan dan fleksibel. Meskipun berasal dari sumber yang tetap (Al-Qur'an dan Hadis), hukum Islam memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Dalam konteks perubahan sosial, hukum Islam dapat tetap eksis dengan memanfaatkan metode-metode dalam menentukan hukum atas kebaruan yang muncul dari perubahan sosial itu sendiri. Dengan demikian, hukum Islam mampu merespons perubahan sosial melalui prinsip-prinsipnya yang mendasar, menjadikan hukum Islam tidak hanya sebagai suatu sistem hukum yang kuno, tetapi juga sebagai kerangka yang dapat beradaptasi dan memberikan solusi bagi tuntutan-tuntutan kekinian dalam masyarakat.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/969KESIAPAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM TAHAP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU TAHFIDZUL QURAN2024-06-02T01:47:47+00:00Muhammad Saddangmuhammad.saddang@stainmajene.ac.id<p><em>This research explains the readiness of Islamic Religious Education teachers in each stage of the implementation of the Merdeka Belajar Curriculum at Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Tahfidzul Qur'an in Majene Regency. The purpose of this study is to understand the categories of each stage, namely the initial stage, the developing stage, the ready stage, and the advanced stage of Islamic Religious Education teacher readiness.</em></p> <p><em>The type of research used is qualitative to study and understand social phenomena, individual or group behavior, and natural conditions. The data in this study were obtained through data collection through three techniques, namely interviews, observation, and documentation. </em></p> <p><em>The results showed that the readiness of Islamic Religious Education teachers at the implementation stage of the Merdeka Belajar Curriculum at SD IT Tahfidzul Qur'an was divided into four stages, namely the initial stage, namely the teacher using an example prepared by the government. At the developing stage, the teacher adjusts to the examples provided by the government. At the ready stage, the teacher makes changes to the examples provided by the government. At the advanced stage, teachers develop by adjusting the needs of schools and students.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/963KESADARAN EKOLOGIS; PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM AL-QUR’AN2024-05-29T09:21:59+00:00Andi Eki Dwi Wahyuniandieki.aedw@gmail.comMardanmardan@uin-alauddin.ac.idMuhammad Yusufmuhammadyusuf@uin-alauddin.ac.id<p><em>The interaction of humans and the environment is inseparable. Human dependence on natural resources for their survival is threatened as a result of poor management and exploitation actions making environmental damage worse. The purpose of this interpretation research is so that readers better understand the nature of ecological awareness, verses about ecological awareness, and the urgency of ecological awareness. In this study, a qualitative approach is used with the Maudhu'i interpretation method. As for the results of the research conducted, that ecology is a science about the interaction of living things with their living environment. In Arabic the environment means al-bī'ah. Some verses that explain about ecological awareness are QS. Āli 'Imrān/3: 191; QS. al-Anbiyā'/21: 31; QS. al-A'rāf /7: 10; Qs. al-Qaṣaṣ/28:77; Qs. al-Baqarah/2: 60 Then in Qs. al-A'rāf /7: 56-58. The importance of increasing environmental awareness for humans, because we were created as caliphs (leaders on earth) managers who are responsible for the sustainability of life on earth, not only utilizing but also guarding nature as the mandate given by Allah.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/984BENTUK I’JAZ AL-QUR’AN PADA MASA KINI: KAJIAN AYAT AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN2024-06-09T09:55:39+00:00Rismabanibas69@gmail.comSamirahmirasah10@gmail.comAchmad Abubakarachmad.abubakar@uin-alauddin.ac.idDudung Abdullahdudungabd99@gmail.com<p>Penelitian ini membahas tentang tentang I’jaz Al-Qur’an berserta mu’jizat Al-Qur’an yang dapat dilihat pada masa kini dan Relevansinya dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Secara khusus tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hakikat i’jaz Al-Qur’an, segi-segi kemukjizatan Al-Qur’an, arah baru dalam memahami kemukjizatan Al-Qur’an pada masa kini, serta analisis relevansinya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan Penelitian ini menggunakan metode library research. Sumber primer dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an dan sumber sekunder yaitu berupa buku Ulum al-Qu’an dan literatur-literatur lain yang sehubungan tema pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat dari i’jaz Al-Qur’an adalah ilmu Al-Qur’an yang membahas mengenai kekuatan dari susunan lafal dan kandungan Al-Qur’an, hingga dapat mengalahkan ahli-ahli bahasa Arab dan ahli-ahli lain. Signifikansinya diharapkan mampu semakin memperkokoh keorisinalan AlQur’an, memperkokoh keyakinan umat Islam dalam beragama dan membuka hati para non muslim, menyelami luasnya lautan ilmu di dalam Al-Qur’an, menunjukkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya cocok untuk masa Nabi saja melainkan relevan sampai kapanpun. Relevansinya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah Al-Qur’an bukanlah buku ilmu pengetahuan dan teknologi namun mengandung isyarat ilmiah yang dapat dijadikan dasar dalam pegembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/939Implementasi Sharia Complaince dalam Platform Crowdfunding Syariah bagi UMKM Studi Kasus: PT Shafiq Digital Indonesia2024-05-13T14:28:18+00:00dontes putradontesputra0611@gmail.com<p>Salah satu inovasi dalam mengembangkan bisnis dan ekonomi saat ini berkembang Fintech (Financial Technology) yang dapat memudahkan segala jenis transaksi jual-beli, investasi maupun pengumpulan dana. Dampak dari perkembangan Fintech yaitu munculnya Crowdfunding di jejaring internet. Terbitnya fatwa DSN-MUI No:117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah, adalah produk hukum yang sesuai penerapan hukum Islam. Tujuan penelitian ini untuk melihat kepatuhan syariah (Sharia Complaince) dalam platform crowdfunding pada PT Shafiq Digital Indonesia. penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang sumber datanya di dapatkan dari hasil wawancara dan dari jurnal, buku, website serta sumber rujukan yang terkait. Hasil dari penelitian ini bahwa dalam implementasinya, perlu penggunaan mekanisme Crowdfunding yang sesuai aturan dan syariat Islam agar terbebas dari unsur maghrib (maysir, gharar, riba). Dalam Crowdfunding syariah, prinsip-prinsip syariah yang berlaku diterapkan dalam prosesnya, dan tidak ada bunga atau hal-hal lain yang terkait dengan riba yang digunakan dalam kontrak transaksi, melainkan sistem bagi hasil. Pada dalam platform crowdfunding PT Shafiq Digital Indonesia dalam menjalankan operasional menggunakan akad-akad sebagai berikut: 1) Saham (Musyarakah Musahamah). 2) Sukuk Mudharabah Musytarakah, dan 3) Sukuk Mudharabah Musytarakah. Bagi UMKM Kehadiran SCF Syariah dirancang untuk menjadi Solusi Akses Permodalan UMKM. Maka membantu pertumbuhan UMKM di Indonesia, sehingga ikut serta mendukung penguatan pondasi perekonomian nasional Indonesia. UMKM yang telah terbukti dalam penguatan pilar ekonomi dan industri halal di Indonesia.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1020IMPLEMENTASI FATWA MUI TENTANG KEDUDUKAN WARIA, OPERASI PERUBAHAN DAN PENYEMPURNAAN KELAMIN/ LGBT2024-07-01T06:40:08+00:00Ridwanridwan_bone@gmail.comKasjim Salendakasjimsalenda@uinalauddin.ac.idRahmatiahrahmatiah@uinalauddin.ac.id<p><em>Penelitian ini mengkaji implementasi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai kedudukan waria, operasi perubahan kelamin, penyempurnaan kelamin, dan isu LGBT dalam perspektif hukum Islam. Fatwa MUI menyatakan bahwa operasi perubahan kelamin bagi mereka yang tidak memiliki kelainan pada alat kelamin hukumnya haram, sementara bagi mereka yang memiliki kelainan (interseks) diperbolehkan dengan syarat tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis untuk memahami bagaimana fatwa ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan adanya tantangan dalam implementasi fatwa ini, terutama terkait penerimaan sosial dan pemahaman masyarakat mengenai hukum Islam terkait isu gender dan seksualitas. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi peran lembaga keagamaan dan pemerintah dalam sosialisasi dan penerapan fatwa ini.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1021KONTEKSTUALISASI TEOLOGI KEADILAN DALAM POLIGAMI2024-07-01T06:48:01+00:00Kaprawi80100322255@uin-alauddin.ac.idKasjim Salendakasjimsalenda@uin-alauddin.ac.idRahmatiahrahmatiah@uin-alauddin.ac.id<p><em>Kajian ini membahas teologi keadilan dalam hukum Islam terkait poligami. Teologi keadilan mengacu pada keadilan berdasarkan nalar agama, di mana keadilan dianggap mutlak dan secara moral mengikat. Orang beriman diperingatkan agar tidak membiarkan kebencian mengganggu keadilan, karena keadilan dekat dengan ketakwaan dan kebenaran. Dalam hukum Islam, keadilan berarti tidak memihak, kesesuaian, keseimbangan, dan penghargaan terhadap hak individu. Masalah utama yang dibahas adalah kontekstualisasi teologi keadilan dalam hukum poligami. Tujuan kajian ini adalah menjelaskan secara utuh kontekstualisasi tersebut. Metodologi yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan pendekatan deskriptif dan teknik dokumenter, menganalisis data kualitatif dari buku, literatur, artikel, dan jurnal. Data diuraikan, dikelompokkan, dan dianalisis secara kritis untuk mendapatkan kesimpulan konkret.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/933Perkembangan Ekonomi dan Keuangan dalam Islam: Inspirasi dari Khulafaur Rasyidin2024-05-09T05:51:38+00:00Ika Khuril A’yuniikakhuril2501@gmail.comEVIE LUTVIAevietalib@gmail.com<p><em>Islamic economics is the response of Islamic scholars to the economic challenges of their time, which is closely related to the Koran and hadith. Islamic economics is also a social science whose Islamic values influence all of society's economic activities. Islamic economics is part of every aspect of life which is based on four sciences, namely the Al-Quran, Sunnah, Ijma', and Qiyas. This discusses a very inclusive way of life. The aim of this research is to describe the history of public policy and the development of Islamic political economy during the time of Khurafaur Rasyidin. Based on the results of this research, Khulafaur Rasyidin's leadership period consisted of four levels of leadership. The first economic policies implemented during the Khurafaur Rasyidin era were during the Abu Bakr era, the second during the reign of Umar bin Khattab, and the third during the reign of Uthman bin Affan, and finally during the reign of Ali bin Talib. Regarding his leadership, several activities were carried out, namely establishing Baitul, shopping centers, distribution of welfare, pension funds, soldiers' salaries, as well as distribution and collection of zakat to Muslim and non-Muslim communities. All of these activities can help develop the country's economy and improve people's living standards. The method used in this research is the library research method. The data collection technique is to conduct a literature review study regarding the problem to be solved.</em></p> <p><em>Keywoards: Public Policy; </em><em>Islamic Economics; </em><em>Khulafaur Rasyidin</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/932Indeks Literasi Digital Mahasiswa Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam STAIN Majene Angkatan 2019 - 20212024-05-08T10:13:06+00:00Satrianisatriani31m@gmail.con<p><em>Media di era teknologi telah mengalami perkembangan signifikan hingga dikalangan pendidikan terdapat ketidak seimbangan dalam pengetahuan, </em><em>dimana para pengguna media saat ini sangat dipengaruhi oleh efek media yang membawa perubahan dalam aspek sosial, pengetahuan dan tingkah laku.Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui Indeks Kemampuan Literasi Digital Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene Angkatan 2019-2021. Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 110 dari 151 populasi, kemudian peneliti menyebarkan angket menggunakan Google Form terhadap mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene Angkatan 2019-2021. Pengukuran indeks literasi digital dalam penelitian ini menggunakan pendapat A Global Framework of Reference on Digital Literacy Skills, yang terdapat 4 variabel diantaranya informasi dan literasi data, komunikasi dan kolaborasi, keamanan, kemampuan dan etika teknologi. Hasil dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa indeks literasi digital mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene Angkatan 2019-2021 berdasarkan skor nilai dari keseluruhan variabel yang dihitung dengan menggunakan rumus Grean Mean yaitu sebesar 3,90 termasuk dalam kategori tinggi, karena berada diantara interval 3,5-4,2 artinya indeks literasi digital mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene Angkatan 2019-2021 termasuk kedalam kategori baik atau dapat dikatakan tinggi.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1022PERTIMBANGAN SOSIOLOGIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENOLAKAN PORNOGRAFI DI INDONESIA2024-07-01T12:50:28+00:00Kaprawi80100322255@uin-alauddin.ac.idKurniatikurniati@uin-alauddin.ac.idMisbahuddinmisbahuddin08121970@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertimbangan sosiologis hukum Islam terhadap penolakan pornografi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan akses tayangan pornografi di media sosial yang terus menerus dikonsumsi oleh individu dapat mengakibatkan peningkatan kasus perzinahan, pemerkosaan, hingga pembunuhan, serta dampak negatif lainnya. Dalam perspektif hukum Islam, pornografi dilarang keras dan dianggap haram. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surah al-Nur/24: 30-31 yang memerintahkan untuk menjaga kehormatan, serta surah al-Isra'/17: 32 yang melarang mendekati zina dan menetapkan hukuman bagi pelaku zina dalam surah al-Nur/24: 2. Pornografi dalam Islam dianggap setara dengan perbuatan zina berat. Kejahatan pornografi tidak diatur secara eksplisit dalam undang-undang, sehingga hukumnya diadopsi dari prinsip kias yang mengacu pada teks dan hukum yang sudah ada.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1042E-Sport Dalam Industri Game Menjadi Strategi Soft Diplomacy Untuk Memperkuat Pertumbuhan Perekonomian China2024-07-13T14:55:42+00:00Fivi Elvira Basrifivielvira@iainpare.ac.id<p><em>Industri e-sport dalam industri game telah menjadi strategi diplomasi lunak yang penting bagi China dalam memperkuat pertumbuhan ekonominya. Artikel ini menggambarkan bagaimana e-sport tidak hanya menjadi hiburan populer, tetapi juga alat untuk memperluas pasar game secara global. China, sebagai pasar terbesar untuk industri game, mengalami pertumbuhan pesat berkat dukungan perusahaan multinasional dan kebijakan pemerintah yang mendukung transnasionalisme. Penggunaan e-sport sebagai instrumen soft power China terbukti efektif dalam mempromosikan budaya game yang berkembang dan mendukung ekonomi digitalnya. Dengan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan jumlah pemain game, China terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri game global.</em></p>2024-07-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AL-MUTSLAhttps://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/article/view/1102Teks dan Konteks Penafsiran Ayat-ayat Tentang Buah-buahan dalam Al-Qur’an2024-09-29T14:29:26+00:00Hery Sahputraherysahputra@uinsu.ac.id<p><em>Artikel ini mengkaji tentang teks dan konteks ayat-ayat tentang buah-buahan dalam al-Quran. Ayat-ayat tentang buah-buahan tersebar dalam berbagai ayat sebagai penegasan tentang pentingnya buah-buahan tersebut. Penelitian ini mengajukan pertanyaan apa saja ayat-ayat tentang buah-buahan dan bagaimana penafsiran tentang ayat-ayat tentang buah-buahan? Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan kualitatif yang berusaha menggali dan menemukan dari tafsir yang dijadikan sebagai sumber primer. Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa ada 6 (enam) buah-buahan yang disebutkan dalam al-Qur’an, yaitu pisang, tin, zaitun, kurma, delima dan anggur yang tersebar dalam berbagai bagai ayat. Penafsiran terhadap ayat-ayat tentang buah-buahan umumnya merujuk pada pemahaman bahwa buah-buahan sebagai bentuk tanda dan isyarat tentang kebesaran Allah. Selain itu, secara khusus juga ada yang merujuk pada buah-buahan yang dikenal saat sekarang ini.</em></p>2024-06-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024